Dalam
mempelajari kimia, kalian akan dipertemukan dengan istilah Stoikiometri yaitu
cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat
kimia dan reaksi-reaksinya. Di dalam modul ini, kalian akan mempelajari bahasan tentang hubungan
kuantitatif unsur-unsur dalam senyawa dan pada persamaan reaksi kimia yang
meliputi hukum Lavoisier (Hukum Kekekalan Massa), hukum Proust (Hukum
Perbandingan Tetap), hukum Dalton(Hukum Kelipatan Berganda), dan hukum
Gay-Lussac (Hukum Perbandingan Volume), serta konsep mol. Setelah mempelajari
modul ini, diharapkan kalian dapat :
1.
Menjelaskan hukum – hukum dasar kimia
2.
Menentukan massa atom relative dan massa molekul relative suatu senyawa
3.
Menjelaskan konsep mol
4.
Menganalisis hubungan antara mol, jumlah partikel, massa zat dan volume gas
1. Hukum Kekekalan
Massa (Hukum Lavoisier)
“Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”.
Contoh:
S + O 2 → SO 2
32 g 32 g 64 g
“Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”.
Contoh:
S + O 2 → SO 2
32 g 32 g 64 g
“Perbandingan massa unsur dalam tiap
senyawa adalah tetap”
Contoh:
H 2 O → massa H : massa O = 2 : 16 = 1 : 8
Contoh:
H 2 O → massa H : massa O = 2 : 16 = 1 : 8
“Jika dua unsur dapat membentuk dua senyawa atau
lebih, dan massa salah satu
unsur sama perbandingan massa unsur kedua berbanding sebagai bilangan bulat
dan sederhana”.
unsur sama perbandingan massa unsur kedua berbanding sebagai bilangan bulat
dan sederhana”.
4. Hukum Gas Ideal
Untuk gas ideal atau suatu gas yang dianggap
ideal berlaku rumus :
PV = n RT
Keterangan:
P = tekanan (atmosfir)
V = volume (liter)
n = mol = gram/Mr
R = tetapan gas (lt.atm/mol.K)
T = suhu (Kelvin)
Dari rumus tersebut dapat diperoleh
PV = n RT
Keterangan:
P = tekanan (atmosfir)
V = volume (liter)
n = mol = gram/Mr
R = tetapan gas (lt.atm/mol.K)
T = suhu (Kelvin)
Dari rumus tersebut dapat diperoleh
Hukum Dasar Kimia
Reviewed by chemistry
on
Maret 07, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: