Reaksi
Kimia bisa terjadi di manapun di sekitar kita, bukan hanya di
laboratorium. Materi berinteraksi untuk membentuk produk baru melalui
proses yang disebut reaksi kimia atau perubahan kimiawi. Setiap kali
kita memasak atau sedang bersih-bersih, itu juga merupakan kimia dalam
tindakan. Tubuh kita hidup dan tumbuh berkat reaksi kimia. Ada reaksi
ketika kita meminum obat, menyalakan korek api, dan mengambil napas.
Berikut adalah 10 contoh reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari. Ini
hanyalah contoh kecil, karena kita melihat dan mengalami ratusan ribu
atau bahkan lebih reaksi kimia setiap hari.
1. Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses yang digunakan oleh tanaman dan
organisme lain untuk mengubah energi cahaya, biasanya dari Matahari,
menjadi energi kimia yang dapat kemudian dibebaskan untuk bahan bakar
aktivitas organisme. Energi kimia ini disimpan dalam molekul
karbohidrat, seperti gula, yang disintesis dari karbon dioksida dan air.
Dalam kebanyakan kasus, oksigen juga dihasilkan sebagai produk
limbahnya. Kebanyakan tanaman, sebagian besar ganggang, dan
cyanobacteria melakukan fotosintesis, dan organisme tersebut disebut
photoautotrophs. Fotosintesis mempertahankan kadar oksigen atmosfer dan
memasok semua senyawa organik dan sebagian besar energi yang diperlukan
untuk kehidupan di Bumi.
Secara singkat, tanaman menggunakan reaksi kimia yang disebut
fotosintesis untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi makanan
(glukosa) dan oksigen. Ini adalah salah satu reaksi kimia sehari-hari
yang paling umum dan juga salah satu yang paling penting, karena ini
adalah bagaimana tanaman memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri
dan hewan dan mengubah karbon dioksida menjadi oksigen.
2. Respirasi Seluler Aerobik
Respirasi seluler aerobik adalah proses kebalikan dari fotosintesis dalam energi molekul digabungkan dengan oksigen yang kita hirup untuk melepaskan energi yang dibutuhkan oleh sel-sel kita ditambah karbon dioksida dan air. Energi yang digunakan oleh sel adalah energi kimia dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat).
Respirasi aerobik membutuhkan oksigen untuk menghasilkan ATP. Meskipun karbohidrat, lemak, dan protein yang dikonsumsi sebagai reaktan, adalah metode yang disukai dalam pemecahan piruvat dalam glikolisis dan mengharuskan piruvat memasuki mitokondria untuk sepenuhnya teroksidasi oleh siklus Krebs. Produk dari proses ini adalah karbon dioksida dan air, tetapi energi yang ditransfer digunakan untuk memecah ikatan yang kuat di ADP sebagai kelompok fosfat ketiga ditambahkan untuk membentuk ATP, oleh fosforilasi tingkat substrat, NADH dan FADH2
Berikut adalah persamaan keseluruhan untuk respirasi sel aerobik:
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + energy (36 ATPs)
Kimia di sekitar kita
Reviewed by chemistry
on
Maret 08, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: